Best Practice PPL PPG Daljab Tahun 2022 Kelas 004 IPA UNM

A. Lokasi

UPT SPF SMP Negeri 48 Makassar

B. Lingkup Pendidikan

SMP

C. Tujuan yang Ingin dicapai

Agar Literasi Peserta Didik dapat ditingkatkan dengan menggunakan model PBL

D. Penulis

Sabda Alam, S.Pd.

E. Tanggal

Pertemuan 1: Jum’at, 14 Oktober 2022

Pertemuan 2: Senin, 17 Oktober 2022

F. Situasi

Latar Belakang Masalah Literasi Rendah Peserta Didik kelas 8 UPT SPF SMP Negeri 48 Makassar adalah kurangnya motivasi dari peserta didik itu sendiri, kurangnya minat belajar membaca dan menulis, dan budaya baca yang belum terbangun baik.

Praktik ini menjadi penting untuk dibagikan untuk menjadi pengalaman atau referensi bagi pembaca yang memiliki kasus yang sama pada peserta didiknya. Literasi itu sendiri merupakan kompetensi mendasar bagi peserta didik untuk bersaing kedepannya di abad 21 ini.

Peran Penulis dalam praktik ini ialah sebagai Guru yang merancang desain pembelajaran inovatif. Kemudian melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik kelas 8 UPT SPF SMP Negeri 48 Makassar

G. Tantangan

Rendahnya literasi peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari segi internal, ditemukan peserta didik mengalami miskonsepsi, kemampuan membaca yang masih rendah, kurangnya motivasi dan minat membaca dan menulis, lebih banyak bermain game, dan budaya baca yang belum terbangun. Adapun dari segi eksternal, ditemukan bahwa pemilihan buku ajar masih kurang tepat dan tidak kontekstual, minimnya pemahaman warga sekolah terhadap pentingnya kemampuan literasi, kurangnya dukungan dari orang tua, pengaruh teman sekelas, dan perpustakaan yang kurang menarik.

Berdasarkan permasalah di atas, tantangan yang dihadapi guru adalah penggunaan model pembelajaran yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam meningkatkan literasi peserta didik yaitu penggunaan model Problem Based Learning (PBL) pada materi Sistem Pencernaan Manusia. Sedangkan untuk peserta didik, tantangannya adalah meningkatkan kemampuan literasinya 

H. Aksi

Berdasarkan tantangan yang dihadapi, guru pun melakukan langkah-langkah aksi. Pertama ialah pemilihan model pembelajaran inovatif. Model Pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning (PBL). Proses pemilihan model ini yaitu dengan mempelajari terlebih dahulu model-model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, mempelajari kemampuan literasi awal peserta didik dan mempelajari karakteristik materi sistem pencernaan manusia.

Kedua ialah pemilihan media pembelajaran inovatif. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran inovatif yaitu buku siswa kelas VIII yang terdapat di laptop, printer, aplikasi microsof word dan power point, serta  gambar dan video pembelajaran yang diambil dari internet (web dan youtube)

Ketiga, meningkatkan literasi peserta didik. Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan literasi peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dengan mengembangkan RPP dan LKPD terkait dengan Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai. Proses pengembangan RPP dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dan berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran. Proses dalam pelaksanaan PPL ini juga di dampingi oleh observer yang merupakan mahasiswa kampus merdeka yang sedang magang di UPT SPF SMP Negeri 48 Makassar. Sehingga dari awal hingga akhir kegiatan PPL observer juga melihat secara langsung antusias peserta didik dalam PBM dan bersama-sama menilai aktifitas pembelajaran dan aktifitas peserta didik.

I. Refleksi Hasil dan Dampak

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu Problem Based Learning (PBL) dan proses pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik sangat membantu dalam motivasi dan minat membaca peserta didik. Peserta didik menjadi aktif dan juga turut meningkatkan komptensi literasinya.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah menyenangkan. Hal ini dikarenakan pembelajaran PBL ini dibantu dengan video dan gambar yang diambil dari internet sebagai stimulus.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh komptensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model pembelajaran yang inovatif yang dikembangkan dalam RPP yang telah dibuat, LKPD yang dbuat merupakan LKPD yang interaktif serta keinginan peserta didik untuk menambah wawasan ilmu yang mereka peroleh dengan cara belajar yang berbeda (model PBL)

Kompetensi literasi peserta didik nampak terlihat pada sintaks membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, melalui pengerjaan LKPD peserta didik aktif menemukan informasi serta menginterpretasi dan mengintegrasi. Kemudian pada sintaks Akhir PBL, yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, peserta didik aktif melakukan evaluasi dan refleksi.

Hasil observasi pembelajaran dan aktifitas peserta didik adalah adanya peserta didik yang engggan bergabung dengan kelompok yang telah dibagikan oleh guru karena ingin dengan teman akrabnya saja. Guru juga masih perlu untuk lebih meningkatkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam proses pembelajaran terutama pada langkah kegiatan membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Observer juga menyarankan agar pemberian pembelajaran dilakukan dengan cara yang unik agar siswa tidak mudah bosan pada saat proses belajar mengajar

Berikut merupakan hasil dari peningkatan kompetensi literasi peserta didik berupa representasi grafis menggunakan microsoft excel

Diperoleh bahwa jumlah peserta didik dengan tingkat kompetensi mahir meningkat dari 0 peserta didik menjadi 21 orang peserta didik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur dan Fungsi Ginjal